Dikepung Ancaman Proksi Iran, Netanyahu Cari Perlindungan AS dengan Telepon Biden
Editorialkaltim.com – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menghubungi Amerika Serikat meminta dukungan seiring meningkatnya ketegangan dengan Iran dan sekutu-sekutunya. Hal ini terjadi setelah pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dibunuh yang memicu ancaman balasan dari Iran dan proksi-proksinya.
Pada Kamis (1/8/2024), Netanyahu berdiskusi melalui telepon dengan Presiden AS Joe Biden. Dalam pembicaraan itu, Netanyahu mencari dukungan dari Washington untuk menghadapi potensi konflik yang semakin nyata.
Respon dari Gedung Putih cukup signifikan, dengan Biden menyatakan kesediaannya untuk mengerahkan militer pertahanan baru guna mendukung Israel.
“Presiden menggarisbawahi komitmen AS untuk memperkuat pertahanan Israel, khususnya melawan ancaman rudal balistik dan drone, serta pengerahan militer pertahanan baru dari AS,” ujar juru bicara Gedung Putih.
Namun, belum ada detail spesifik mengenai langkah pertahanan baru yang akan diambil. Biden hanya menekankan AS akan terus menjaga keamanan Israel dari ancaman Iran dan para proksinya, termasuk Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Selain komitmen tersebut, Biden juga menyoroti pentingnya upaya bersama untuk meredakan situasi yang tegang di kawasan.
Menurut laporan dari AFP, Iran telah melakukan pertemuan dengan seluruh anggota Poros Perlawanannya di Teheran. Sumber yang terlibat dalam pertemuan tersebut menyatakan, ada dua skenario yang dibahas, yaitu tanggapan serentak dari Iran dan sekutunya atau tanggapan yang dilakukan secara bergiliran oleh masing-masing pihak. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.