Internasional

Krisis di Gaza! Warga Terpaksa Bersih-bersih Badan dengan Pasir

Wanita Palestina mencuci pakaian dengan air laut di pantai Deir al Balah, Jalur Gaza, Kamis, 2 November 2023 (Foto: AP Photo)

Editorialkaltim.com – Konflik berkepanjangan di Jalur Gaza antara Israel dan Palestina telah menimbulkan krisis kemanusiaan yang mendalam, termasuk kelangkaan barang-barang pokok seperti produk kebersihan. Kenaikan harga yang drastis telah membuat produk seperti sabun dan sampo menjadi barang mewah yang sulit dijangkau oleh warga setempat.

Menurut laporan New Arab, barang-barang kebersihan di Gaza kini dijual dengan harga yang bisa lebih dari dua puluh kali lipat dari nilai sebenarnya.

Om Falah, seorang pengungsi Palestina di Deir al-Balah, menyampaikan kesulitannya dalam membeli barang-barang dasar untuk menjaga kebersihan.

Baca  Sekjen PBB Peringatkan Potensi Bencana Kemanusiaan Akibat Invasi Darat Israel di Rafah

“Sebuah botol sabun cair setengah liter yang diproduksi lokal bisa mencapai 20 dolar Amerika. Itu hampir tidak mungkin kami beli dengan kondisi ekonomi saat ini,” ungkapnya.

Kondisi yang semakin parah mendorong warga Gaza untuk mengambil langkah-langkah ekstrem dalam menjaga kebersihan. Om Falah mengaku telah beberapa kali harus menghindari mandi anak-anaknya lebih dari seminggu karena ketiadaan sabun, yang berujung pada masalah kesehatan seperti infeksi kulit.

Baca  Kian Panas: Houthi dan Perlawanan Islam Irak Lancarkan Serangan Gabungan ke Israel

“Kami tidak bisa membiarkan hal ini berlanjut, penyakit tersebut bisa membunuh anak-anak kami,” kata Om Falah dengan nada prihatin.

Dalam situasi yang tidak memiliki banyak pilihan, beberapa warga seperti Om Falah terpaksa kembali ke metode tradisional membersihkan tubuh dengan pasir sebelum membilasnya dengan air laut.

Namun, bahkan pasir yang digunakan sudah terkontaminasi, membuat langkah ini jauh dari ideal namun menjadi satu-satunya opsi yang tersedia.

“Menggunakan pasir terkontaminasi ini bukanlah yang kami inginkan, tetapi kami tidak memiliki pilihan lain,” ujarnya.

Baca  Benjamin Netanyahu Sebut Tidak Niat Lukai Warga Gaza, Namun Serangan Darat Terus Berlanjut

Situasi serupa juga dihadapi oleh Hanan Harb dari Gaza City, yang mengambil keputusan untuk menggunakan pasir sebagai cara melindungi anak-anaknya dari penyakit kulit.

“Meskipun bukan solusi yang sempurna, ini adalah satu-satunya cara kami untuk melindungi mereka dari kondisi yang lebih buruk,” jelas Harb. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button