PM Belanda Mark Rutte Terpilih Jadi Bos NATO, Pemimpin Baru di Tengah Panasnya Konflik Ukraina-Rusia
Editorialkaltim.com – Perdana Menteri Belanda yang akan segera mengakhiri masa jabatannya, Mark Rutte, secara resmi terpilih sebagai Sekretaris Jenderal NATO yang baru. Pengumuman ini muncul di tengah perang yang terus berlangsung di Ukraina dan ketidakpastian posisi Amerika Serikat dalam aliansi pertahanan transatlantik.
Kantor berita Reuters melaporkan pada Rabu (26/6/2024) bahwa pemilihan Rutte hanyalah formalitas setelah calon lainnya, Presiden Rumania Klaus Iohannis, mengundurkan diri dari pencalonan minggu lalu. Iohannis gagal mendapatkan dukungan yang cukup dari anggota NATO, membuat jalan bagi Rutte menjadi lebih terbuka.
“Dewan Atlantik Utara telah memutuskan untuk menunjuk Perdana Menteri Belanda Mark Rutte sebagai Sekretaris Jenderal NATO berikutnya, menggantikan Jens Stoltenberg,” demikian pernyataan resmi dari NATO.
Rutte telah menunjukkan ambisi untuk memimpin NATO sejak tahun 2023, mendapatkan dukungan kuat dari negara-negara kunci seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman.
Namun, tidak semua berjalan lancar, mengingat beberapa negara anggota dari Eropa Timur semula berharap pemimpin NATO berikutnya berasal dari kawasan mereka.
Setelah beberapa pertimbangan, negara-negara Eropa Timur akhirnya memberikan dukungan mereka kepada Rutte, yang dikenal sebagai kritikus keras Presiden Rusia Vladimir Putin dan merupakan sekutu dekat Ukraina.
Sebagai Sekretaris Jenderal baru, Rutte dihadapkan pada tugas utama menjaga dukungan aliansi terhadap Ukraina dalam konfliknya melawan Rusia. Selain itu, dia juga dituntut untuk menjaga NATO agar tidak terlibat dalam perang langsung dengan Rusia, sebuah skenario yang bisa membawa konsekuensi global yang besar. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.