DPRD PPU Ingatkan Serangan Hama Tikus Mengancam Panen di Penajam Paser Utara
Editorialkaltim.com – Memasuki musim hujan yang bertepatan dengan musim tanam gaduh, sektor pertanian di Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tantangan baru. Sekretaris Komisi II DPRD PPU, Sujiati, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini menjadi periode yang cukup baik untuk pertanian, namun juga membawa ancaman baru, yaitu serangan hama tikus.
“Sekarang ini kan lagi musim hujan, lagi musim tanam gaduh, artinya masih bagus saja. Tetapi ini mulai banyak hama tikus yang mulai menyerang pertanian,” ujar Sujiati. Ia menjelaskan bahwa meski kondisi musim hujan ini mendukung pertumbuhan tanaman, serangan hama tikus bisa mengancam keberhasilan panen jika tidak diatasi dengan baik.
Menurut Sujiati, serangan hama tikus ini sudah mulai terlihat di beberapa area pertanian di PPU. Namun, pihaknya bersama petani telah melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan hama tersebut. “Kita mencoba segala cara untuk diatasi. Kalau enggak diatasi yah mengancam kegagalan panen dong kalau tikus itu tidak diatasi. Tetapi enggak terlalu meluas hama tikus ini,” tambahnya.
Upaya yang dilakukan untuk mengendalikan hama tikus ini melibatkan berbagai metode. Dari penggunaan jebakan tikus, pengendalian biologis, hingga penyemprotan pestisida yang sesuai dengan anjuran. Semua langkah ini diambil demi memastikan tanaman pertanian tetap aman dan produktivitas panen tidak terganggu.
Tidak hanya itu, edukasi kepada petani juga menjadi fokus penting. Dinas Pertanian mengadakan berbagai sosialisasi dan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan petani tentang cara-cara efektif mengendalikan hama tikus. Tujuannya adalah agar para petani memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk menjaga lahan pertanian mereka dari ancaman hama.
Selain itu, petani di PPU juga didorong untuk menerapkan praktik pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penggunaan pestisida yang tepat dan tidak berlebihan, serta pemanfaatan predator alami tikus, seperti burung hantu, menjadi salah satu solusi yang dianjurkan. Dengan demikian, ekosistem pertanian tetap seimbang dan hama tikus dapat dikendalikan secara alami.
Sujiati menekankan pentingnya kerjasama dan gotong royong antara petani dalam menghadapi hama tikus ini. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung upaya pengendalian hama agar hasil pertanian tetap optimal. “Ini masalah bersama, jadi harus diselesaikan bersama juga. Dengan kerjasama yang baik, kita pasti bisa mengatasi serangan hama tikus ini,” tutupnya.(roro/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.