Samarinda

Antrean Online, Wujud Komitmen BPJS Kesehatan Tingkatkan Mutu Layanan JKN

Rapat Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama (PKU) Provinsi Kalimantan Timur. (istimewa)

Editorialkaltim.com – Pemanfaatan antrean online di fasilitas kesehatan jadi sorotan dalam Rapat Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama (PKU) Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (21/03). Deputi Direksi Wilayah VIII BPJS Kesehatan, Nuim Mubaraq menjelaskan tentang pemanfaatan sistem antrean online sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Sebagai daerah yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), fokus selanjutnya bagi Provinsi Kalimantan Timur adalah peningkatan mutu pelayanan melalui berbagai inovasi, salah satunya sistem antrean online di fasilitas kesehatan yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN. Sistem antrean online ini memberikan kenyamanan bagi peserta JKN yang berobat di fasilitas kesehatan,” ujar Nuim.

Menurut Nuim, rata-rata waktu tunggu di poli saat ini lebih dari satu jam. Salah satu penyebabnya adalah pasien yang berobat ke rumah sakit semakin banyak. Untuk itu, BPJS Kesehatan memberikan salah satu solusi dengan sistem antrean online di fasilitas kesehatan. Beberapa manfaatnya seperti menghemat waktu, mengurangi antrean dan penjadwalan kunjungan ke fasilitas kesehatan menjadi lebih fleksibel.

Baca  Memulai Awal Tahun dengan Skrining Riwayat Kesehatan

“Dengan sistem antrean online via Aplikasi Mobile JKN, pasien tidak perlu lagi datang ke fasilitas kesehatan secara fisik hanya untuk mendaftar atau mengambil nomor antrean. Mereka dapat melakukan pendaftaran secara online dari mana saja, baik itu dari rumah atau tempat kerja, sehingga menghemat waktu dan tenaga,” kata Nuim.

Nuim menyampaikan, pasien JKN dapat memilih waktu yang sesuai dengan jadwal mereka untuk berkunjung ke fasilitas kesehatan, dan mereka juga dapat melihat perkiraan waktu tunggu. Ini membantu mengurangi waktu yang dihabiskan menunggu di faskes dan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi pasien.

“Pasien dapat merasa lebih nyaman dengan proses antrean online karena dapat dilakukan dari rumah mereka sendiri. Mereka juga dapat memantau posisi mereka dalam antrean secara real time melalui aplikasi Mobile JKN,” ujarnya.

Selain memberikan manfaat bagi peserta, menurut Nuim, sistem antrean online juga berdampak positif bagi fasilitas kesehatan, karena fasilitas kesehatan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Selain itu fasilitas kesehatan dapat merencanakan jadwal lebih baik berdasarkan data antrean online, menghindari kekosongan yang tidak perlu atau penumpukan yang berlebihan.

Baca  Komitmen Tanpa Batas, BPJS Kesehatan Berikan Layanan  JKN Selama Libur Lebaran

“Sistem antrean online juga membantu dalam administrasi dan manajemen data pasien JKN tersebut. Informasi pasien yang tercatat secara digital dapat diakses lebih mudah dan dengan lebih cepat, yang membantu mempercepat proses pelayanan dan pengelolaan rekam medis,” ungkapnya.

Nuim berharap dengan pemanfaatan antrean online dapat memberikan akses yang lebih mudah dan pengalaman yang lebih nyaman kepada pasien, sistem antrean online dapat meningkatkan tingkat kepuasan pasien secara keseluruhan terhadap layanan kesehatan yang mereka terima. Ia pun mengapresiasi seluruh fasilitas kesehatan di Kalimantan Timur yang telah menerapkan sistem antrean online.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni menyampaikan upaya untuk mengurai waktu antrean patut menjadi perhatian bersama, karena menyangkut dengan kepuasan peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

“Antrean online menjadi salah satu solusi yang perlu untuk terus kita dukung. Hal ini mungkin baru untuk masyarakat oleh sebab itu perlu untuk terus dilakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat karena mengubah kebiasaan ini tidak mudah. Maka dari itu, diperlukan mekanisme rujukan, sehingga tidak semua pasien dirujuk ke rumah sakit. Bisa juga dengan menambah tenaga kesehatan dan yang tidak kalah pentingnya adalah kedisiplinan tenaga kesehatan,” kata Sri.

Baca  Hadapi Dunia Kerja, UINSI Samarinda Gelar Pelatihan CV dan Interview

Selain menyoroti tentang antrean di fasilitas kesehatan ia juga menyinggung tentang pentingnya upaya untuk pencegahan penyakit. Menurut Sri, berbicara kesehatan tidak melulu tentang upaya kuratif dan rehabilitatif, masyarakat perlu mendapatkan edukasi untuk meningkatkan kesehatan.

“Setiap daerah memiliki pola penyakit yang berbeda. Untuk itu saya minta Dinas Kesehatan agar kian masif memberikan sosialisasi melalui media sosial yang mudah diakses masyarakat, supaya kita bisa lebih waspada dan melakukan upaya pencegahan penyakit dengan lebih optimal,” tuturnya. (AW/ej)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker