Editorialkaltim.com – Qatar berhasil mencetak dua gol, keduanya dari situasi set piece. Gol pertama dicetak Khaled Ali Binsabaa melalui penalti di menit ke-44, sementara gol kedua dicetak Ahmed Alrawi dari tendangan bebas di menit ke-54.
“Tim sudah menunjukkan kemampuan terbaiknya. Kita kalah jumlah, tapi tetap berjuang keras. Namun, banyak keputusan wasit yang kontroversial. Jika dilihat, ini bukan hanya pertandingan sepak bola, tapi lebih mirip pertunjukan komedi yang berlebihan,” ujar Shin Tae-yong.
Dalam pertandingan tersebut, wasit membuat beberapa keputusan yang dipertanyakan, termasuk pemberian kartu kuning kedua kepada Ivar Jenner dan mengabaikan beberapa pelanggaran keras dari pemain Qatar.
Shin mengungkapkan frustrasinya terhadap keputusan tersebut.
“Saya tidak bisa berkomentar banyak mengenai pemain yang mendapatkan kartu merah. Saya kehabisan kata. Sepak bola seharusnya tidak dimainkan seperti ini. Kartu merah pertama kami, tidak ada kontak fisik sama sekali. Mengapa VAR tidak digunakan dalam situasi ini?” tutur Shin Tae-yong.
Shin juga menyoroti masalah logistik, mengeluhkan penundaan kedatangan tim ke stadion pada hari pertandingan.
“Bermain di Qatar berarti Qatar adalah tuan rumah. Kemarin, perjalanan ke stadion hanya membutuhkan tujuh menit. Hari ini, memakan waktu hingga 25 menit,” ucap Shin Tae-yong.
Timnas Indonesia U-23 masih akan menghadapi dua pertandingan lagi di fase grup, dengan pertandingan berikutnya melawan Australia pada Kamis, 18 April, dan melawan Jordania pada Minggu, 21 April. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.