Ragam

Dari Pemilu ke Ramadan, Lima Langkah Merajut Kembali Persatuan Nasional

Ilustrasi sholat di bulan Ramadan (Foto: Unsplash)

Editorialkaltim.com – Meski Pemilu 2024 telah berlalu, gema dampaknya masih terasa di tengah-tengah masyarakat. Kini, ketika umat Islam memasuki pertengahan bulan Syaban, persiapan menyambut bulan suci Ramadhan menjadi fokus utama.

Dilansir dari laman Muhammadiyah, dalam rangka menciptakan suasana Ramadhan yang tenang dan penuh dengan nilai spiritual serta kedamaian, ada beberapa hal yang bisa dilakukan

Pertama, Memfokuskan Diri pada Prioritas

Pasca-Pemilu, tugas berat berada di pundak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan stakeholder terkait untuk menuntaskan proses pemilu, termasuk menangani masalah yang muncul. Sementara itu, masyarakat, khususnya umat Islam, diimbau untuk mengalihkan fokus pada hal-hal yang lebih penting seperti ibadah, pekerjaan, pendidikan, dan kegiatan sosial, sembari mempersiapkan diri menyambut Ramadhan.

Baca  Menag Minta Tak Pakai Pengeras Suara Luar Saat Tarawih dan Tadarus Selama Ramadan

Kedua, Siap Menang dan Siap Kalah

Menerima hasil pemilu dengan lapang dada, baik bagi yang menang maupun yang kalah, adalah prinsip penting yang harus dipegang. Hal ini mengajarkan pentingnya menjaga keharmonisan dan menghindari konflik, terutama di media sosial yang kerap menjadi arena pertarungan opini.

Ketiga, Peran Muballigh dalam Mendamaikan

Para muballigh berperan vital dalam menyebar pesan perdamaian dan persatuan, serta mengakhiri perpecahan. Mimbar dakwah diharapkan menjadi sarana yang mendamaikan, bukan sebaliknya, mengajak umat Islam untuk mempererat tali persaudaraan pasca-pemilu.

Baca  PBNU Umumkan Awal Ramadan 1445 H Jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024

Keempat, Saling Mendoakan

Di tengah situasi pasca-pemilu, sangat penting bagi semua pihak, termasuk para tokoh politik, untuk saling mendoakan. Doa agar mereka yang menang mendapat bimbingan dalam menjalankan amanah, dan bagi yang kalah untuk tetap tabah. Lebih jauh, berdoa untuk kebaikan dan kedamaian Indonesia.

Kelima, Budaya Saling Memaafkan

Mendekati Ramadhan, momen ini menjadi kesempatan emas untuk saling memaafkan, terutama jika terdapat kesalahpahaman selama periode pemilu. Dialog dan komunikasi terbuka bisa menjadi langkah awal untuk saling memahami dan bermaaf-maafan. Ingat, Pemilu hanyalah satu fase, sementara persaudaraan adalah untuk selamanya.

Baca  Memaknai Ramadhan: 7 Hadits Nabi tentang Keutamaan Bulan Penuh Berkah

Dengan mengedepankan lima hal ini, diharapkan bulan Ramadhan kali ini bisa menjadi momentum untuk memulihkan persatuan dan meningkatkan nilai spiritual serta kedamaian di tengah masyarakat, khususnya bagi umat Islam di Indonesia. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker