Nasional

PSI Gagal Manfaatkan Elektabilitas Jokowi, Elektoral Tak Capai Threshold

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep diresmikan jadi Ketum (Foto: PSI)

Editorialkaltim.com – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dinilai tidak berhasil memanfaatkan popularitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan suara dalam Pemilu 2024.

Menurut pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, PSI terlambat mengakuisisi sosok Jokowi dalam strategi kampanye mereka.

Adi Prayitno menyatakan bahwa PSI tidak efektif mengkonversi popularitas Jokowi menjadi elektabilitas partai selama tiga bulan kampanye.

“Ini telat, karena selama tiga bulan lamanya kampanye politik, ini gagal dikonversi sebagai sebuah elektabilitas partai,” ujar Adi seperti dikutip Kompas pada Selasa (20/2/2024).

Baca  Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep Bantah Erina Gudono Maju Pilkada Sleman

Kendati Jokowi memiliki tingkat persetujuan yang tinggi di masyarakat, PSI tidak berhasil menonjolkan koneksi mereka dengan Jokowi, bahkan dengan keberadaan Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, sebagai Ketua Umum PSI.

“Karena waktu yang cukup singkat untuk memperkenalkan kepada masyarakat itu gagal, maka dipastikan orang tidak tahu kalau Jokowi itu sangat identik dengan PSI,” lanjut Adi.

Adi Prayitno berpendapat bahwa kegagalan PSI menjadikan Jokowi sebagai figur sentral dalam kampanye mereka merupakan salah satu penyebab rendahnya perolehan suara.

Baca  Asa PSI Makin Nyata untuk Masuk Senayan, Real Count Sementara KPU Tembus 3,12%

“Andai pemilihan anggota legislatif tersisa 5-6 bulan lagi, mungkin PSI akan lolos efek dari Pak Jokowi.” tambah Adi.

Menurut hitung cepat atau quick count lembaga survei LSI Denny JA, PSI hanya memperoleh 2,71 persen suara, belum mencukupi untuk melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen.

Hasil ini menunjukkan peningkatan dari pemilu sebelumnya dimana PSI mendapat 1,89 persen suara, namun tetap dianggap belum optimal.

Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengakui bahwa kenaikan suara PSI dipengaruhi oleh sosok Jokowi.

Baca  Pembebasan Lahan di IKN Sudah Telan Rp723 Miliar Per Agustus 2023

“Harus jujur kita katakan, ini sumbangan karena pengaruh Pak Jokowi. Branding mereka bahwa PSI adalah partai Jokowi memang mampu mengangkat suara mereka,” ungkap Adjie dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring di YouTube LSI Denny JA, Kamis (15/2/2024). (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button