Timur Tengah Makin Panas, Iran, Rusia dan Cina Bakal Latihan Militer Bersama
Editorialkaltim.com – Dalam beberapa minggu mendatang, Cina akan mengadakan latihan angkatan laut bersama dengan Iran dan Rusia, sebuah langkah yang datang di saat ketegangan membara di Timur Tengah, terutama terkait dengan aktivitas milisi Houthi yang didukung Iran dan serangan balasan dari pasukan AS.
Dilansir South China Morning Post, menurut laporan media Iran dan Rusia, Laksamana Muda Shahram Irani, komandan angkatan laut Iran, menyatakan bahwa latihan bersama ini direncanakan sebelum akhir Maret dengan tujuan utama untuk meningkatkan keamanan regional.
Detail mengenai lokasi latihan belum diumumkan secara resmi. Namun, pada tahun sebelumnya, angkatan laut ketiga negara telah melakukan latihan serupa di Teluk Oman, menandakan kemungkinan area tersebut kembali menjadi pilihan.
Latihan ini berlangsung di tengah serangan putaran ketiga yang dilancarkan oleh koalisi yang dipimpin AS terhadap target Houthi di Yaman, sebagai respons atas serangan kelompok pemberontak tersebut terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah.
Pentagon mengungkapkan bahwa sekitar 36 target di 13 lokasi di Yaman berhasil diserang untuk mengganggu kemampuan kelompok yang didukung oleh Iran tersebut.
Sejauh ini, Cina belum mengeluarkan pengutukan resmi terhadap Houthi. Namun, menurut sumber dari Reuters, pejabat Cina telah mendesak Iran untuk membantu mengendalikan serangan oleh kelompok tersebut terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Laporan pertama tentang latihan bersama ini muncul dari Agen Berita Republik Islam Iran pada bulan Desember, di mana saat itu Laksamana Muda Irani belum memberikan keterangan spesifik mengenai waktu pelaksanaan. Dia menyebutkan bahwa Pakistan, Brasil, Oman, India, dan Afrika Selatan termasuk dalam daftar negara yang diundang sebagai pengamat.
Latihan sebelumnya, yang dinamakan “Security Bond-2023”, berlangsung selama lima hari dan mencakup berbagai aktivitas seperti penekanan tembakan langsung dan pelatihan keakuratan serangan. Angkatan laut ketiga negara juga melaksanakan pelatihan anti-terorisme dan anti-pembajakan, termasuk simulasi penyelamatan kapal dagang yang dibajak.
Kapal perang Armada Laut Selatan China, Nanning, turut serta dalam latihan tersebut, dengan seorang kapten China.
“Memperdalam kerja sama praktis antara angkatan laut dan menunjukkan kemauan serta kemampuan bersama dalam menjaga keamanan maritim.” ungkap seseorang kapten Cina. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.