Terbesar di Dunia, Indonesia Kuasai Ekspor Batu Bara Oktober 2023
Editorialkaltim.com – Indonesia mencatat pencapaian luar biasa dengan ekspor batu bara termal yang melampaui 413 juta metrik ton selama periode Januari hingga Oktober tahun 2023. Capaian ini tidak hanya mengukuhkan Indonesia sebagai pengekspor terbesar bahan bakar daya emisi tinggi, tetapi juga mencatatkan pertumbuhan signifikan sebesar 11,5% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Data dari Reuters, menunjukkan bahwa, untuk pertama kalinya, Indonesia menyumbang lebih dari 50% dari total ekspor batu bara termal global. Keberhasilan ini menandai langkah signifikan dalam merebut pangsa pasar dari pesaing-pesaingnya di pasar internasional.
Pangsa pengekspor batu bara terbesar kedua, Australia, mengalami penurunan menjadi 19,4% selama sepuluh bulan pertama tahun 2023, sementara Rusia, sebagai pengekspor terbesar ketiga, memiliki pangsa sebesar 10,8%. Afrika Selatan dan Kolombia, pengekspor terbesar keempat dan kelima, juga mengalami penurunan pangsa pasar, sementara Amerika Serikat sedikit mendapatkan pangsa pasar global.
Dalam laporan tersebut, terungkap bahwa China menjadi tujuan utama ekspor batu bara Indonesia, dengan jumlah impor mencapai 183 juta ton hingga Oktober, atau sekitar 44% dari total ekspor Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 33% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, mencerminkan meningkatnya aktivitas industri China pada tahun 2023.
India menyusul sebagai pembeli terbesar kedua, meraih sekitar 20% dari total ekspor batu bara Indonesia dengan jumlah mencapai 82 juta ton. Filipina menjadi pasar terbesar ketiga dengan pangsa sebesar 7,2%, mengimpor sekitar 30 juta ton batu bara Indonesia.
Selain itu, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan juga tetap menjadi pembeli utama, dan diharapkan akan meningkatkan impor batu bara mereka menjelang peningkatan permintaan listrik untuk pemanasan pada bulan-bulan terakhir tahun ini.
Berdasarkan data LSEG, standar grade batu bara termal Indonesia dengan nilai kalor sekitar 4.200 kilokalori per kilogram (kcal/kg) rata-rata sekitar $65 per ton sepanjang tahun 2023. Perbandingan ini mencolok dengan rata-rata $184 per ton untuk batu bara sekitar 6.200 kcal/kg yang dikirim dari Newcastle, Australia.
Keuntungan harga yang berkelanjutan bagi Indonesia juga terlihat dalam perbandingan dengan negara-negara seperti Kolombia, Afrika Selatan, Mozambik, dan Rusia. Harga batu bara Indonesia yang lebih rendah, meskipun dengan kualitas yang sedikit lebih rendah, membuatnya tetap menjadi pilihan yang menarik bagi importir di seluruh Asia.
Selain itu, biaya pengiriman yang lebih rendah dari Indonesia ke konsumen batu bara terbesar, China dan India, memberikan keunggulan tambahan. Saat ini, harga pengiriman satu ton batu bara dari Indonesia ke China berkisar antara $8-$10, sementara perjalanan dari Australia ke China memerlukan biaya $14-$15 per ton, menurut data Shanghai Shipping Exchange.
Dengan waktu perjalanan yang lebih singkat ke pusat impor batu bara utama di China dan India, eksportir Indonesia mendapatkan keuntungan dalam mendapatkan kesepakatan spot untuk muatan mendesak.
Meskipun harga batu bara Australia mencapai titik terendahnya sejak pertengahan 2021, batu bara Indonesia tetap menjadi pilihan utama bagi produsen listrik yang berfokus pada efisiensi biaya. Keunggulan kombinasi antara kedekatan geografis dan harga yang bersaing menjadikan Indonesia tetap unggul dalam persaingan ekspor batu bara hingga akhir tahun ini. (ndi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.