Editorialkaltim.com – Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Muhammad Samsun, menegaskan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim tidak akan menimbulkan degradasi hutan. Penegasan ini disampaikan sebagai respons terhadap kekhawatiran beberapa pihak tentang dampak lingkungan dari pembangunan IKN.
Dalam pernyataan yang diberikan pada hari Jumat, 3 November 2023, Samsun menyatakan bahwa sudah ada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang telah disusun oleh Kementerian ATR/BPN bersama Badan Otorita Ibu Kota Negara Nusantara. RDTR ini dirancang untuk menjamin keberlanjutan hutan, baik di kawasan IKN maupun di sekitarnya, termasuk penetapan kabupaten/kota dan kawasan hijaunya.
“Kami memastikan bahwa pemberian izin lahan di IKN akan dilakukan sesuai dengan skema yang telah ditetapkan. Proses pembangunan akan kami awasi secara ketat,” ujar Samsun dalam wawancara.
Politisi PDIP ini juga menekankan bahwa sektor perkebunan dan pertambangan merupakan kontributor utama pembabatan hutan di Bumi Etam, sehingga pengawasan terhadap kedua sektor ini harus ditingkatkan. “Yang sering menyebabkan deforestasi adalah sektor perkebunan dan pertambangan. Kita harus waspadai dan atasi bersama,” tegas Samsun.
Dalam upaya mewujudkan konsep Forest City di IKN, pemerintah melakukan berbagai kegiatan seperti rehabilitasi hutan dan lahan, pembangunan pusat persemaian di Mentawir, dan pemulihan lahan bekas tambang. Semua ini bertujuan untuk mempertahankan keanekaragaman hayati dan stok karbon, serta menghindari deforestasi. Samsun berharap dengan upaya ini, IKN di Sepaku, Kaltim, dapat menjadi kota dunia abad 21 yang berkelanjutan dan inklusif.(lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
