Internasional

Warga Israel Tuntut Benjamin Netanyahu Mundur dari Jabatan Perdana Menteri, Survei: 75 Persen Responden Mendukung

Para pengunjuk rasa berkumpul menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di dekat kediamannya, ketika konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas terus berlanjut, di Yerusalem (Foto: Reuters)

Editorialkaltim.com – Warga Israel melakukan unjuk rasa besar-besaran di depan kediaman Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuntutnya untuk mengundurkan diri. Demonstrasi ini berlangsung bersamaan dengan hasil jajak pendapat yang menunjukkan bahwa lebih dari tiga perempat penduduk Israel percaya bahwa Netanyahu seharusnya mengundurkan diri pada Sabtu (4/11/2023).

Ratusan orang yang mengibarkan bendera Israel berwarna biru dan putih berkumpul di sekitar kediaman Netanyahu di Yerusalem. Mereka dengan tegas menyuarakan tuntutan mereka dengan meneriakkan “Penjara sekarang!” sebagai bentuk kemarahan terhadap pemerintahan Netanyahu.

Protes ini muncul sebagai respons terhadap kegagalan yang memungkinkan serangan mendadak oleh ratusan penembak Hamas yang menyerbu selatan Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang dan menculik setidaknya 240 orang. Netanyahu sejauh ini belum menerima tanggung jawab pribadi atas kejadian tersebut.

Baca  N'Golo Kante Resmi Gabung Al Ittihad, Dapat Gaji Rp1,4 Triliun per Tahun

Demonstrasi juga merambah kota Tel Aviv, di mana ribuan orang berpartisipasi dengan mengibarkan bendera Israel dan memegang foto tawanan di Gaza serta poster dengan pesan “Bebaskan tawanan sekarang dengan segala biaya,” sambil meneriakkan, “bawa mereka pulang sekarang.”

Keluarga-keluarga yang memiliki anggota tawanan di Gaza secara pahit mengkritik respons pemerintah dan mendesak agar kerabat mereka dibawa pulang. Mereka hidup dalam ketidakpastian yang sulit, tidak tahu di mana anggota keluarga mereka berada dan dalam kondisi apa.

Baca  9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Papua Nugini dan Argentina

“Kami tidak tahu di mana mereka berada, kami tidak tahu dalam kondisi apa mereka dijaga. Saya tidak tahu apakah Kfir mendapatkan makanan, saya tidak tahu apakah Ariel mendapatkan makanan cukup. Dia adalah bayi yang sangat kecil,” kata Bibas-Levy salah seorang pendemo dikutip dari Reuters.

Sejak serangan tersebut, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat yang intensif di Gaza, menewaskan lebih dari 9.000 orang, serta menghancurkan sebagian besar wilayah tersebut menjadi reruntuhan.

Sebelum perang, Netanyahu telah menjadi sosok yang kontroversial, menghadapi tuduhan korupsi yang dia sangkal, dan mendorong rencana untuk membatasi kekuasaan yudikatif, yang memicu protes massal di seluruh negara.

Baca  IDF Ungkap Misi Hancurkan Hamas Mustahil, Netanyahu Hadapi Tekanan Internal

Hasil jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa 76% penduduk Israel berpikir bahwa Netanyahu harus mengundurkan diri, dan 64% menginginkan pemilihan umum segera setelah perang berakhir.

Ketika ditanya siapa yang paling bertanggung jawab atas serangan tersebut, 44% penduduk Israel menyalahkan Netanyahu, sementara 33% menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior IDF, dan 5% menyalahkan Menteri Pertahanan. (ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button