9,2% Warga Kaltim Alami Ketidakcukupan Pangan, Bappeda Susun Strategi Baru
Editorialkaltim.com – Bappeda Kalimantan Timur menggelar Konsultasi Publik Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) untuk merumuskan strategi memperkuat ketahanan pangan dan status gizi masyarakat. Acara ini dibuka oleh Wahyu Gatut Purboyo, Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Bappeda Kaltim di Hotel Platinum Balikpapan, Selasa (5/11/2024).
Dalam paparannya, Wahyu menyampaikan bahwa Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Kaltim tahun 2023 mencapai angka 79,29, naik dari 77,65 pada tahun sebelumnya.
Capaian ini juga melampaui rata-rata nasional. Meski begitu, ia mengakui masih ada tantangan besar, khususnya dalam ketersediaan pangan yang hanya berada di angka 48,91%.
“Kondisi ini menunjukkan produksi pangan lokal kita belum cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus bertambah,” ujar Wahyu.
Lebih lanjut, data menunjukkan prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment) di Kaltim tahun ini berada di 9,2%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 8,53%. Artinya, 9-10 dari setiap 100 orang di Kaltim belum mampu memenuhi kebutuhan energi yang cukup untuk hidup sehat dan aktif.
Dokumen RAD-PG ini diharapkan menjadi pedoman strategis bagi perangkat daerah dalam merancang program ketahanan pangan dan gizi. Wahyu juga menegaskan pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan mitra pembangunan untuk mengatasi tantangan ini.
“Kita perlu sinergi dari semua pihak agar ketahanan pangan dan perbaikan gizi di Kaltim dapat terwujud secara berkelanjutan,” tutup Wahyu. (adv/ndi/diskominfo-kaltim)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.