Editorialkaltim.com – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kalimantan Timur bekerja sama dengan Markas Walet menggelar pelatihan Training of Trainer (ToT) Budidaya Burung Walet 2025. Kegiatan ini digelar selama dua hari, 19-20 Mei 2025, di UPTD Balai Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kaltim.
Pelatihan ini mengusung tema “Optimalisasi Budidaya Walet Produktif dengan Teknologi”. Kegiatan diikuti oleh 20 peserta dari lima kabupaten/kota dan menghadirkan narasumber dari Tim Markas Walet, PT Lentera Alam Nusantara, Surabaya.
Plt Kabid Perbibitan, Pakan, dan Produksi Peternakan DPKH Kaltim, Ihyan Nizam mengatakan saat ini terdapat 4.640 rumah walet yang tersebar di beberapa wilayah Kaltim. Produksi sarang burung walet tahun 2024 tercatat mencapai 176,524 ton berdasarkan data Balai Karantina Kaltim.
“Sarang burung walet masih jadi komoditas unggulan karena nilai jualnya tinggi dan potensinya besar untuk ekspor. Perlu dukungan teknis dan pembinaan berkelanjutan agar produktivitas dan mutu bisa meningkat,” kata Ihyan dalam sambutannya.
Chief Business Officer Markas Walet, Maulana Satria Aji, menyebut peternak walet di lapangan masih menghadapi banyak tantangan. Mulai dari manajemen rumah walet yang belum optimal, minimnya edukasi teknis, hingga keterbatasan akses informasi harga dan pasar.
“Lewat pelatihan ini kami berharap ada peningkatan kapasitas peternak, baik dari sisi teknis maupun pemahaman bisnis. Kolaborasi ini penting untuk menjawab kebutuhan di lapangan,” ujar Maulana.
DPKH Kaltim berharap pelatihan ini bisa mendorong peningkatan kualitas sarang burung walet sekaligus memperkuat daya saing produk walet dari Kaltim di pasar ekspor.(ndi/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
