gratispoll
KaltimSamarinda

300 Pendaftar DSBK XVI Ikuti Kurasi Ketat

Ketua Dewan Kesenian Kaltim sekaligus Ketua Panitia DSBK XVI, Syafril Teha Noer (Foto: Editorialkaltim/Adryan)

Editorialkaltim.com – Dialog Serantau Borneo-Kalimantan (DSBK) XVI yang akan digelar di Samarinda, (18–20/6/2025), mendapat respons luar biasa dari para pelaku seni dan sastra. Ketua Dewan Kesenian Kaltim sekaligus Ketua Panitia DSBK XVI, Syafril Teha Noer, menyampaikan jumlah pendaftar mencapai lebih dari 300 peserta, menandakan antusiasme yang tinggi terhadap ajang sastra dua tahunan ini. Hal tersebut ia sampaikan dalam konferensi pers yang berlangsung di Hotel Harris Samarinda, Senin (9/6/2025).

“Dari lebih 300 pendaftar, kami hanya bisa menerima sekitar 200 peserta melalui proses kurasi ketat. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap dunia sastra dan kegiatan serumpun seperti DSBK justru semakin meningkat,” ujar Syafril.

Baca  Bupati Paser Tinjau Jembatan Sungai Tiwau, Pastikan Desa Terisolir Segera Dialiri Listrik

DSBK XVI tahun ini mengusung tema besar “Sastra Memperkaya Jiwa, Sastra Memperkasa Bangsa – Nusantara dan Penguatan Sastra Melayu: Merawat Estetika dan Didaktika.” Kegiatan ini akan menjadi ajang penting dalam penguatan jaringan sastra lintas negara serumpun di Pulau Borneo.

Para peserta terdiri dari sastrawan, akademisi, pengamat sastra, jurnalis, serta pegiat seni dan budaya dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Setiap calon peserta diminta mengirimkan karya, baik dalam bentuk puisi, makalah, maupun esai, yang kemudian dikurasi oleh tim panitia untuk menentukan kelayakan tampil dan terlibat aktif dalam forum DSBK XVI.

Baca  Wagub Kaltim Gaungkan #KaltimBersinar, Respon Tagar Negatif #IndonesiaGelap

Syafril menyebut tingginya jumlah pendaftar ini sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran sastra kian terpinggirkan di tengah perkembangan teknologi dan budaya populer. Jumlah tersebut menjadi catatan positif keikutsertaan peserta dalam kegiatan sastra berskala internasional.

“Jumlah ini memupus kecemasan bahwa sastra dianggap mati suri atau tidak diminati. Bahkan hingga hari ini, kami masih menerima permintaan dari mereka yang masuk dalam daftar tunggu (waiting list) dan berharap bisa bergabung jika ada peserta yang mengundurkan diri,” tambahnya.

Baca  Ribuan Honorer di Paser Galau, Pelantikan P3K Tak Kunjung Pasti

Selain itu, karya yang dikirim peserta direncanakan untuk diterbitkan menjadi dua buku hasil kegiatan. Buku tersebut yakni kumpulan puisi dari para pendaftar dan buku kumpulan makalah ilmiah yang akan dipresentasikan dalam seminar DSBK XVI.

“Kami ingin memberikan ruang ekspresi seluas-luasnya, termasuk dengan menerbitkan karya-karya yang masuk sebagai bagian dari dokumentasi dan kontribusi untuk literasi sastra di Borneo dan kawasan Nusantara,” pungkasnya. (adr/ndi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Related Articles

Back to top button