Terancam Abrasi, Dewan Bontang Minta Pemkot Perhatikan Pulau Gusung

Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang, Faisal.

Editorialkaltim.com – Pulau Gusung yang terletak di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, minim perhatian. Hal tersebut diutarakan Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal. Dia mengakatan, pemerintah yang terkesan pilih kasih terhadap pengembangan pulau pesisir.

Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah terlalu fokus pada Pulau Melahing agar dapat masuk dalam top 50 besar desa wisata di Indonesia. Sementara itu, pulau pesisir lainnya seperti Gusung, Tihi-Tihi, dan Selangan juga membutuhkan perhatian soal kondisi infrastrukturnya.

“Terkhusus Pulau Gusung itu yang saat ini terancam tenggelam akibat abrasi. Seharusnya pemerintah juga memberikan perhatian jangan hanya Pulau Melahing terus yang dipromosikan karena ada nasib warga pesisir lainnya yang butuh penanganan juga,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Menjawab hal itu, Wali Kota Bontang, Basri Rase mengakui tidak bermaksud membeda-bedakan daerah pesisir satu dengan pesisir lainnya. Namun Kampung Malahing tahun ini mendapatkan perhatian lebih karena masuk dalam nominasi Penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Pencapaian itu tidak mudah, sebab terdapat 4.573 kampung atau desa wisata yang dinilai tahun ini.

“Bontang telah masuk 75 besar. Di penilaian ADWI ini nanti, kami optimis Bontang bisa masuk 50 besar. Tentu prestasi ini menjadi kebanggaan kita (Bontang) tersendiri,” ucapnya. 

Sebagai informasi, Gusung merupakan pulau kecil yang berlokasi di seberang kawasan industri PT Pupuk Kaltim (PKT). Pulau ini dihuni sekitar 300 Kepala Keluarga (KK), dan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani rumput laut. 

Pulau ini dapat diakses hanya melalui transportasi laut, dengan memakan waktu sekitar 20-30 menit dari Pelabuhan Loktuan atau dari Pelabuhan Tanjung Limau. Selain masalah terkikis akibat abrasi air laut, pulau ini juga masih sangat minim fasilitas umum. Seperti listrik, air bersih, hingga pendidikan. Dulunya, pulau ini memiliki luas hingga seibu meter dan lebar 500 meter, namun kini tersisa 780 meter dengan lebar 150 meter. (ali/nfa/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version