Realisasi Bankeu Kabupaten/Kota Seratus Persen, Samarinda Penerima Tertinggi 

Ilustrasi. (foto: freepik).

Editorialkaltim.com – Realisasi Bantuan Keuangan (Bankeu) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) untuk 10 kabupaten/kota pada 2023, telah tercapai seratus persen. 

Capaian sempurna itu, disampaikan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim, Fahmi Prima Laksana saat Rapat Pimpinan (Rapim) bersama Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik beberapa waktu lalu. 

Pemprov Kaltim mengalokasikan bantuan keuangan untuk 10 kabupaten/kota dengan pagu total Rp1,197 triliun. 

Bantuan keuangan tersebut terbagi menjadi dua, yakni bankeu spesifik dan bankeu nonspesifik. Alokasi bankeu spesifik senilai Rp52,54 miliar dan bankeu nonspesifik sebesar Rp1,44 triliun. 

“Seluruh bantuan keuangan spesifik dan non spesifik tahun anggaran 2023 pada Triwulan IV, telah ditransferkan 100 persen kepada masing-masing kabupaten/kota,” ungkap Fahmi melaporkan progress Bankeu kepada Pj Gubernur Kaltim.  

Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik pun memuji realisasi Bankeu yang mencapai angka sempurna, seratus persen. Ia juga memuji sikap profesional Kepala BPKAD Kaltim, Fahmi Prima Laksana yang sempat berseteru dengan Wali Kota Samarinda, Andi Harun. 

“Saya rasa Pak Fahmi ini cukup bijaksana dalam menyikapi masalah. Begitu lah kita dalam memimpin, harus profesional dengan mengedepankan solusi dan kepentingan bersama,” ucap Akmal Malik.  

Terlepas dari permasalahan yang sempat terjadi, faktanya Kota Samarinda merupakan penerima Bankeu tertinggi dari Pemprov Kaltim sebesar Rp 354,4 miliar. Terdiri dari bankeu spesifik Rp 700 juta dan bankeu nonspesifik Rp 353,7 miliar. 

Kepala Diskominfo Kaltim, Muhammad Faisal menuturkan, selama lima tahun terakhir, Samarinda memang menjadi penerima bankeu terbanyak. Hal itu ia nilai wajar, karena Samarinda merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur. 

Kendati demikian dia menegaskan, Pemprov Kaltim tetap memperhatikan kabupaten/kota lain dengan penyaluran bankeu yang proporsional. 

“Sebagai ibu kota Kaltim, Samarinda layak menerima bankeu yang tinggi dengan tetap memikirkan kabupaten kota lain. Karena Samarinda ini, walaupun wilayahnya kecil tapi jumlah penduduknya besar,” ujar Faisal yang merupakan mantan pejabat Pemkot Samarinda. 

Secara rinci, alokasi bankeu untuk kabupaten/kota se-Kaltim di antaranya sebagai berikut:

Kutai Barat total bankeu Rp 38 miliar, dengan rincian bankeu spesifik Rp 10,9 miliar dan bankeu nonspesifik Rp 27,1 miliar. 

Kutai Kartanegara total bankeu Rp 38,1 miliar. Rinciannya, bankeu spesifik Rp 11,1 miliar dan bankeu nonspesifik Rp27 miliar.

Mahakam Ulu total bankeu Rp38,4 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp 3,4 miliar dan bankeu nonspesifik Rp35 miliar. 

Bontang total bankeu Rp 58,8 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp 300 juta  dan bankeu nonspesifik Rp58,5 miliar. 

Kabupaten Kutai Timur total bankeu Rp 32,8 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp 8,9 miliar dan bankeu nonspesifik Rp23,9 miliar. 

Berau total bankeu Rp224,5 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp 6,1 miliar dan bankeu nonspesifik Rp218,3 miliar.

Balikpapan total bankeu Rp96,2 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp 250 juta dan bankeu nonspesifik Rp96,2 miliar. 

Paser Utara (PPU) total bankeu Rp72 miliar. Rinciannya bankeu spesifik Rp 69,5 miliar dan bankeu nonspesifik Rp2,5 miliar. 

Paser total bankeu Rp243,9 miliar. Terdiri dari bankeu spesifik Rp 8,2 miliar dan bankeu nonspesifik Rp235,6 miliar. (krv/nfa) 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version