Penderita Gagal Ginjal Akui Pentingnya Program JKN, Sosialisasi Disambut Antusias

Pasien gagal ginjal akui pentingnya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). (Istimewa).

Editorialkaltim.com – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tengah masyarakat yang sedang menjalani cuci darah atau hemodialisa akibat gagal ginjal sangat dirasakan. Dalam sepekan penderita gagal ginjal dapat menjalani hingga dua kali cuci darah dan seluruhnya dijamin oleh Program JKN.

Adalah Muhammad Kiswanto (62) seorang Dosen di sebuah perguruan tinggi negeri di Samarinda yang sedang mendampingi istrinya menjalani cuci darah menceritakan, sudah hampir dua tahun istrinya menjalani cuci darah. Mengaku seluruh biaya pengobatan dan cuci darah yang dijalani istrinya dijamin oleh Program JKN.

“Seminggu dua kali cuci darah pada hari Selasa dan hari Jum’at, semuanya dijamin Program JKN. Seandainya tidak ada program ini, jujur saja untuk membiayai cuci darah hampir dua tahun ini mungkin saya sudah jual rumah,” terangnya setelah mengikuti sosialisasi Program JKN di RSUD AW Syahrani pada Selasa (29/8/2023).

Menurut Kiswanto, pelayanan yang diberikan juga sangat baik kepada seluruh pasien yang menjalani cuci darah karena hampir semuanya menggunakan Program JKN.

“Bagus pelayanannya pokoknya puaslah, bagaimana tidak kami sebagai keluarga pasien dan para tenaga medis bertemu setiap minggu akhirnya ya seperti keluarga sendiri, untuk itu saya sampaikan kepada masyarakat tidak perlu khawatir dalam menggunakan Program JKN untuk berobat,” tuturnya.

Setelah mengikuti sosialisasi Program JKN, Kiswanto merasa senang karena banyak hal baru disampaikan yang selama ini belum ia pahami, untuk itu ia mengharapkan sosialisasi Program JKN dapat menyentuh seluruh lapisan masyarakat agar memahami manfaatnya di saat sakit.

“Saya senang mengikuti sosialisasi ini, kemudian sosialisasi ini menurut saya perlu lebih sering dilaksanakan, di luar sana banyak orang yang belum paham betul dengan program ini, kalau mereka tahu bahwa manfaatnya besar untuk menjaga kesehatan mereka di masa-masa sulit yang tidak diinginkan insyaAllah mereka akan dengan senang hati ikut program ini,” ujar Kiswanto.

Secara terpisah, Citra Jaya selaku Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Samarinda menjelaskan, gagal ginjal masuk dalam salah satu penyakit katastropik, yaitu penyakit yang dapat mengancam jiwa, membutuhkan perawatan medis dalam jangka waktu panjang, serta membutuhkan biaya pengobatan besar.

“Dalam Program JKN, penyakit yang digolongkan katastropik adalah penyakit jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, sirosis hati, thalasemia, leukimia, dan hemofilia,” terang Citra.

Menurut Citra penyakit tersebut seluruhnya dapat dijamin oleh Program JKN, namun peserta harus memastikan kembali status keaktifan dan mengikuti alur layanan yang telah ditentukan.

“Untuk mengetahui status keaktifan, bapak ibu peserta JKN dapat melalui beberapa layanan dari BPJS Kesehatan antara lain Aplikasi Mobile JKN, CHIKA melalui nomor Whatsapp 08118750400, Facebook Messenger, Telegram, dan Care Center 165,” papar Citra.

Citra juga menyampaikan pihaknya akan terus berupaya memberikan informasi Program JKN kepada seluruh peserta. Untuk kemudahan informasi peserta dapat memanfaatkan saluran media sosial resmi BPJS Kesehatan.

“Program JKN dalam implementasinya terus mengalami penyempurnaan, sehingga informasinya harus terus di-update, untuk itu sosialisasi kepada seluruh segmen peserta sangat penting. Jika peserta memerlukan informasi peserta dapat menghubungi Care Center 165, maupun media sosial resmi BPJS Kesehatan,” ucap Citra.

Salah satu hal penting yang disampaikan oleh Citra adalah tentang kemudahan akses layanan di fasilitas kesehatan. Saat berobat di fasilitas kesehatan baik tingkat pertama maupun di tingkat rujukan peserta cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang ada tertera pada KTP maupun KK.

“BPJS Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan mutu layanan di fasilitas kesehatan salah satu adalah dengan kemudahan akses layanan. Untuk mendapatkan layanan peserta cukup menunjukkan NIK saja,” terangnya.

Selain itu, untuk kemudahan layanan administrasi seperti pendaftaran, penambahan keluarga dan lain-lain, peserta tidak perlu datang langsung ke kantor BPJS Kesehatan. Peserta dapat memanfaatkan layanan melalui aplikasi Mobile JKN maupun layanan melalui aplikasi WhatsApp pada nomor 08118165165.

“Dengan memberikan kanal-kanal layanan berbasis digital tersebut BPJS Kesehatan mengharapkan peserta semakin mudah dalam mendapatkan pelayanan karena dapat diakses hanya dari rumah maupun dari tempat kerja sehingga peserta tidak perlu datang langsung ke Kantor BPJS Kesehatan,” tandasnya.

Tak lupa dia juga menjelaskan tentang antrean online bagi peserta yang akan berobat di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjut. Antrean tersebut dapat diakses melalui Aplikasi Mobile JKN yang dapat diunduh di smartphone.

“Peserta yang akan berobat tidak perlu datang pagi-pagi sekali ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan nomor antrean karena cukup melalui Aplikasi Mobile JKN bisa mengambil nomor antrean dan peserta dapat memperkirakan kapan nomornya akan dipanggil,” tutup Citra. (hms/nfa/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version