Editorialkaltim.com – Sejumlah siswa dari SMAN 1 Tenggarong telah dipilih untuk mengikuti lomba Duta Pelajar Sadar Hukum. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur bersama Kejaksaan Tinggi Samarinda.
Tim ini beranggotakan tujuh siswa dari kelas 10 dan 11, dan diarahkan oleh pengajar PPKN Sri Sahid.
“Kami berharap tim ini dapat mewakili sekolah kami dengan baik,” kata Sri Sahid.
Pada rangkaian persiapan, Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Kukar, Zainul Effendi Joesoef dan Pengolah Data M. Agri Winata, memberikan materi seputar literasi media dan kaitannya dengan regulasi dan sanksi hukum.
Mereka menjelaskan konsep seperti “bubble filter”, “echo chamber”, dan “cyber ghetto”, serta pentingnya rasionalitas dan nilai-nilai sosial dan agama dalam penggunaan media berbasis internet.
“Dalam menggunakan media internet, penting untuk memiliki kesadaran dan pengetahuan hukum,” ujar Zainul Effendi.
Tim Diskominfo juga menekankan pentingnya memahami UU Keterbukaan Informasi Publik, UU ITE, dan UU Perlindungan Data Pribadi yang bertujuan untuk menjaga privasi data warga.
Penekanan lainnya adalah memahami informasi dan bagaimana membedakan antara informasi dan hoax. Mereka memperingatkan bahaya dari berbagi dan mengunjungi situs web yang berpotensi membahayakan secara psikologis, ekonomi, moral, dan politik.
“Kemampuan menggunakan media dengan bijak sangat penting untuk menghindari dampak negatif,” ujar M. Agri Winata.
Selain presentasi, pertemuan juga diisi dengan sesi tanya jawab dan diskusi yang disertai contoh-contoh aktual untuk memudahkan pemahaman siswa tentang resiko penggunaan media sosial. (lin/adv)
-
-
-
-
-
