Masta Maba UMKT 2024 Secara Resmi Ditutup Ketua PW Muhammadiyah Kaltim

Penutupan Milad ke-7 dan penutupan Masa Ta’aruf (Masta) Mahasiswa baru UMKT Samarinda. (editorialkaltim/adryan)

Editorialkaltim.com – Sebanyak 3.292 mahasiswa baru mengikuti kegiatan Puncak Milad ke-7 dan penutupan Masa Ta’aruf (Masta) Maba yang Universitas Muhammadiyah Kaltim Samarinda, Selasa (28/08/2024). Penutupan tersebut ditutup langsung Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Kaltim, Siswanto. Dengan penutupan tersebut menandai akhir dari serangkaian kegiatan Masta Maba Muhammadiyah dan peringatan Milad yang ke-7. Kegiatan tersebut turut mengundang Wali Kota Samarinda, Andi Harun sebagai keynote speaker

Rektor UMKT Muhammad, Musiyam dalam sambutannya menekankan kredo UMKT “Berkarakter, Berwawasan, dan Berkemajuan” harus menjadi pegangan bagi setiap mahasiswa UMKT. Kredo tersebut merupakan perlambang dari semangat perubahan ke arah yang lebih baik. Musiyam juga menyebut UMKT adalah pilihan yang tepat untuk melanjutkan pendidikan ke arah yang lebih tinggi. Husein menyampaikan ditengah menurunnya pendaftar di Perguruan Tinggi Swasta dalam tujuh tahun terakhir berbanding terbalik dengan UMKT setiap tahunnya mengalami peningkatan. 

“UMKT adalah pilihan yang tepat sebab tujuh tahun terakhir maba dari tahun ke tahun meningkat di tengah perguruan tinggi swasta mengalami penurunan. Pada tahun sebelum jumlah maba sebanyak 2.500 lebih sedang pada tahun ini mencapai 3.000 lebih,” paparnya. 

Keberhasilan UMKT dengan lonjakan pendaftar maba yang terus meningkat merupakan suatu hal yang lahir dari kepercayaan masyarakat. Selain itu, pengelolaan yang ada didalamnya menjadikan UMKT sebagai sebuah pilihan diantara banyak PTS yang ada. Lebih lanjut, UMKT sendiri berdasarkan dari hasil survei internasional dikategorikan sebagai PTS terpopuler yang ada di Kalimantan. Ditambah UMKT adalah satu-satunya PTS yang di Kalimantan yang memiliki Fakultas Kedokteran. 

Foto bersama kegiatan milad ke-7 dan penutupan Masta UMKT. (editorialkaltim/adryan)

Adapun para dosen adalah tenaga pengajar profesional dengan bidang keilmuannya masing-masing. Selain itu fasilitas penunjang lainnya sudah sangat memadai. Musiyam menjelaskan setiap kelas yang ada sudah dilengkapi dengan smartclass untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang ada didalamnya. 

Terakhir, Musiyam berharap setiap mahasiswa mengembangkan keahlian yang mereka miliki, tidak hanya di akademik saja tetapi juga kapasitas kepemimpinan. Menjadi sosok yang memiliki dampak positif di masyarakat dua kapasitas tersebut harus berjalan beriringan. Untuk itu, Musiyam menegaskan keikutsertaan dalam organisasi kemahasiswaan khususnya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan langkah awal mewujudkan hal tersebut. 

“Tidak cukup dengan keilmuan yang baik. Supaya memiliki daya saing ketika terjun ke masyarakat harus memiliki kompetensi lain softskill dan lifeskill yang seimbang,” ungkapnya. (Adr/shn)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version