Masih Berasap, Dewan Samarinda Dorong Sekolah Sekitar TPA Bukit Pinang Belajar Dari Rumah

Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti. (qon/editorialkaltim.com).

Editorialkaltim.com – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampai berita ini diterbitkan masih dalam kondisi belum bisa dipadamkan, hal ini menyebabkan asap terus menyelimuti daerah sekitar. Perlu diketahui TPA tersebut mengalami kebakaran hebat yang melanda tumpukan sampah pada Minggu (24/9/2023) sekitar pukul 11.30 WITA.

Selain mengganggu aktivitas masyarakat sekitar juga mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) sekolah yang ada di sekitar TPA Bukit Pinang.

Hal ini menjadi sorotan Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti, Menurutnya kondisinya sudah sangat tidak layak untuk melakukan KBM terlebih di sekitar TPA terdapat beberapa PAUD, 4 SD, dan ada 1 SMP.

“Tidak layak, seharusnya dibebaskan dari KBM atau dicarikan alternatif yang lain,” jelasnya, Selasa (26/9/23).

Dirinya menegaskan sejauh ini Dinas Kesehatan telah mengeluarkan himbauan untuk masyarakat sekitar termasuk pihak sekolah untuk memakai masker dan membatasi kegiatan di luar ruangan.

“Siswa sejauh ini dihimbau memakai masker dan ada pembatasan untuk tidak bermain diluar,” ucapnya kepada Editorialkaltim.com

Dirinya berharap sekolah bersama Dinas Pendidikan dapat mengambil tindakan tegas dari situasi darurat ini, seperti mengambil alternatif diliburkan atau belajar dari rumah.

“Dalam kondisi seperti ini sekolah bisa saja mengambil tindakan belajar online, daripada memunculkan hal hal yang tidak diinginkan dengan kondisi seperti ini,” tegasnya.

Politisi Demokrat ini berharap wilayah yang terdampak bisa segera pulih dan sekolah bisa kembali menjalankan KBM secara normal.

“Perjuangan luar biasa para tendik dan siswa yang masih melangsungkan KBM, saya harap bisa segera pulih,” tutupnya. (qon/nfa)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version