Editorialkaltim.com – Sebanyak 299 mahasiswa Poltekkes Kaltim akan terlibat langsung di 32 UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat di Kutai Kartanegara, dengan fokus utama pencegahan dan penanganan stunting selama November mendatang. Hal ini disampaiakn Wakil Direktur 3 Poltekkes Kaltim, Dr. Dini Indo Virawati dalam acara pembekalan dan pelepasan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Kamis (26/10/2023).
“KKN merupakan refleksi nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui KKN, mahasiswa diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan ilmunya di lapangan, khususnya dalam menghadapi masalah stunting yang menjadi perhatian kita semua,” ujar Dr. Dini.
Penjelasan lebih lanjut, dia menjelaskan mengenai konsep Inter Profesional Education (IPE) dan Inter Professional Collaboration (IPC) yang menjadi landasan KKN ini. IPE menekankan pentingnya proses pembelajaran bersama antar mahasiswa dengan latar belakang profesi kesehatan yang berbeda.
“Sementara IPC memfokuskan pada kolaborasi antar profesi dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Dia menyampaikan, KKN kali ini melibatkan empat disiplin ilmu di Poltekkes Kaltim, yaitu keperawatan, kebidanan, gizi, dan teknologi laboraturium medis. Terkait hal ini, Wadir 3 Poltekes Kaltim menekankan, kolaborasi antar profesi.
“Ini untuk memberikan keuntungan dalam seluruh aspek pembelajaran dan pelayanan, terutama dalam upaya menangani stunting di Kukar,” ujarnya,
Mengingat angka stunting yang masih tinggi di Kutai Kartanegara, KKN ini menjadi salah satu bentuk inisiatif Poltekkes Kaltim untuk turut andil dalam upaya pencegahan dan penanganan masalah tersebut. Program KKN ini akan berfokus pada pencegahan stunting serta pendampingan keluarga dalam pemantauan konsumsi protein hewani atau telur, mulai 1 hingga 24 November 2023 mendatang. (nfa/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
-
-
-
-
-
