Ikuti Perkembangan Zaman, Novi Minta Pemkot Jalin Kolaborasi Kembangkan UMKM 

Editorialkaltim.com – Sekretaris Komisi II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri, menyoroti peningkatan yang signifikan terhadap pemanfaatan era globalisasi. Hal ini terhadap kemajuan teknologi sebagai penopang bagi pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Samarinda.

Menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda sebaiknya menjalin kolaborasi dengan YouTuber dan influencer untuk mempromosikan potensi UMKM dan sektor pariwisata. Strategi ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang potensi yang dimiliki oleh Samarinda.

“Bisa jadi Pemkot Samarinda bekerja sama dengan para influencer atau YouTuber untuk mengangkat potensi yang ada di Samarinda, termasuk dalam mensosialisasikan berbagai kegiatan pemerintahan,” ujar Novi. 

Dia berpendapat, meskipun Samarinda memiliki beragam potensi menarik, minimnya pengetahuan masyarakat, khususnya di luar daerah, dikarenakan upaya promosi yang belum optimal.

“Samarinda memiliki banyak potensi menarik, namun sayangnya masih kurang dikenal oleh masyarakat, terutama di luar Samarinda. Ini disebabkan oleh kurangnya upaya promosi yang dilakukan,” paparnya.

Melalui sinergi ini, diharapkan potensi wisata dan UMKM di Samarinda dapat lebih dikenal secara luas oleh masyarakat, dengan dampak positif yang signifikan.

“Bisa dilihat apa yang akan terjadi jika para pengikut YouTuber dan influencer mencapai ribuan orang, hal ini tentu akan memberikan dampak luar biasa. Sehingga, potensi di Samarinda dapat semakin dikenal oleh publik,” tambahnya.

Oleh karena itu, Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyarankan agar Pemkot Samarinda menyediakan platform khusus bagi YouTuber dan influencer lokal di Samarinda. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyebaran informasi terkait kegiatan pemerintahan dan potensi di berbagai sektor kepada masyarakat.

“Walau Pemkot menggelar kegiatan atau acara besar, namun terlihat bahwa informasinya belum mencapai masyarakat karena kurangnya sosialisasi. Padahal, semua kegiatan Pemkot tersebut menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah),” demikian Novi. (nfa-1/adv)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.

Exit mobile version