Editorialkaltim.com – DPRD Samarinda mengadakan hearing bersama Dinas Kesehatan Kota Samarinda sebagai tindak lanjut dari Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota. Pertemuan yang diadakan di kantor DPRD Samarinda ini bertujuan untuk membahas isu penyerapan anggaran dan masalah kesehatan masyarakat, termasuk stunting yang masih tinggi di wilayah ini, Rabu (24/04/2024).
Anggota Pansus LKPJ Deni Anwar Hakim, mengungkapkan dari total anggaran kesehatan tahun 2023 sebesar 450 miliar, hanya 402 miliar atau 89 persen yang berhasil diserap. “Program yang tidak terlaksana dengan baik menjadi penyebab utama tidak maksimalnya penyerapan anggaran,” jelas Deni. Menurutnya, masih banyak program yang perlu dievaluasi dan ditingkatkan efektivitasnya.
Dalam hearing tersebut, Deni juga menyoroti masalah stunting di Samarinda. Angka stunting yang masih di atas ambang batas World Health Organization (WHO) yaitu 23 persen, memicu kekhawatiran serius. “Kami ingin memastikan data stunting yang kami miliki adalah akurat dan terkini, sehingga intervensi yang dilakukan bisa tepat sasaran,” paparnya.
Selain itu, masalah pelayanan di rumah sakit, khususnya yang berkaitan dengan BPJS Kesehatan, menjadi sorotan utama. Banyak keluhan dari masyarakat tentang lamanya proses administrasi di rumah sakit yang menyebabkan penundaan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. “Pelayanan dasar di rumah sakit, terutama masalah BPJS, masih sering dikeluhkan masyarakat. Mereka menunggu dari pagi hingga sore,” ungkap Deni.
Mengakhiri pertemuan, Deni menekankan pentingnya inovasi dalam layanan kesehatan untuk mengatasi keluhan masyarakat. “Saya telah meminta Rumah Sakit Abdul Muis untuk berinovasi dalam mengatasi masalah ini. Jangan sampai masyarakat harus menunggu lama, hingga tiga sampai empat jam hanya untuk berobat,” tutupnya. (Adr/lin/adv)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
-
-
-
-
-
