Editorialkaltim.com – Komisi IV DPRD Samarinda menggelar hearing bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk membahas isu kekurangan guru dan tenaga pendidikan di Samarinda. Pertemuan penting ini diadakan di Gedung DPRD Samarinda dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, serta jajaran timnya, pada Rabu (8/11/2023).
Saat ini, Samarinda menghadapi tantangan serius dalam bentuk kekurangan guru di sekolah dasar dan menengah. Tidak hanya guru pelajaran umum, tetapi juga kebutuhan akan tenaga administrasi, perpustakaan, dan guru pembimbing khusus (BK). Situasi ini menjadi semakin penting mengingat 2024 akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan guru honorer di seluruh Indonesia.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Puji Astuti menegaskan perlunya persiapan serius untuk menghadapi perubahan tersebut. Menurutnya, keberhasilan dalam menangani masalah ini tidak hanya akan berdampak pada kualitas pendidikan, tetapi juga pada masa depan generasi muda Samarinda.
“Ini adalah tanggung jawab bersama kita untuk memajukan dunia pendidikan di Samarinda,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut, Komisi IV DPRD Samarinda mendesak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan rekrutmen dan pelatihan tenaga pendidikan. Mereka juga menekankan pentingnya penciptaan lingkungan belajar yang kondusif dan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai.
“Komisi IV DPRD dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tentu berkomitmen, bekerja sama mencari solusi yang efektif untuk mengatasi kekurangan guru,” ungkap Puji.
“Semoga kolaborasi ini menciptakan sistem pendidikan di Samarinda yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga siap menghadapi tantangan masa depan,” tambahnya. (nfa/adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari editorialkaltim.com. Follow instagram “editorialkaltim”, caranya klik link https://www.instagram.com/editorialkaltimcom/ untuk mendapatkan informasi terkini lainnya.
-
-
-
-
-
